Skip to main content

Bersepeda dan Jalan-jalan Bareng "Si Konyil"

"Usia dua tahun, si konyil ini nyatanya benar-benar antusias menaiki sepeda kecilnya. Di atas roda tiga mini ala sinchan yang saya beli dari toko sepeda seharga Rp 160 ribuan, dia berani berdiri bak freestyle Rider. Padahal mengayuh saja belum kuat, hahah..."


BERMAIN sepeda bersama si kecil bisa menjadi pilihan cara berwisata kecil-kecilan, traveling, atau paling tidak sebutlah sekadar Jalan-jalan Bareng Si Kecil di lingkungan sekitar. Kalau kamu tipikal orang tua yang bekerja fulltime, bisa jadi kamu akan merasakan betapa berharganya waktu singkat itu bersama keluarga, terutama anak.
youtube image
Apalagi kalau si anak mulai gemar atau tertarik memainkan hape seperti halnya yang dilakukan anak-anak lain di sekitarnya. Belum lagi kalau anggota keluarga lainnya mulai mantengi sinetron yang menghabiskan waktu seharian seperti uttaran.

Apakan kamu tipikal orang tua yang penuh kecemasan dengan kondisi yang anda pikir itu kontraproduktif terhadap pertumbuhan si kecil?

Saya pekerja lapangan yang tentu saja menghabiskan waktu keseharian lebih banyak di lapangan. Kecemasan terhadap si kecil semacam itu bahkan sudah membayangi sejak si kecil masih berada di dalam kandungan mantan pacar saya dulu...#hakdess!

Begitu lahir dan tumbuh, kini usia "si konyil", sebutan kocak untuk anak saya itu, sudah hampir 2,5 tahun. Obsesi saya sebenarnya sederhana, "jangan sampai anak saya tumbuh ngepop" wakakak... apa juga makna dan deskripsinya "ngepop" begitu...

Tau lah, singkatnya... si konyil harus bisa aktif di luar rumah, tidak melulu mantengi hape apalagi ikutan nonton Uttaran seharian bareng Mbah Uti, Bulik, Budhe, Pengasuh, bahkan Mbah Buyut yang kini kian kekinian polah tingkahnya #ups.

Di sisi lain, saya sadar betul tidak seharusnya menjadi orang tua yang berlebihan. Si konyil mestinya bisa bebas berkreasi sendiri. Jadi saya memang sejak lama putuskan, paling tidak berusaha, rileks menghadapi tumbuh-kembang si konyil. Caranya, "Biarkan Anak Bermain dan Bereksplorasi".

Sepeda kecil jadi salah satu solusi. Ketika ada waktu luang, sesingkat apapun, saya biarkan si konyil bermain dengan "sepedanya". Ya sepedanya... saya tidak menyuruh, tapi memang sejak sebelum usia dua tahun saya siapkan sepeda kecil dan syukur si konyil memang tertarik meski bertahap kadar ketertarikannya.

Waktu usia sekitar 18 bulan, si konyil ini mulai pegang-pegang sepeda, maunya naik, minta didorong tapi enggak mau dipegangi. Haduuuh..., susah juga ngikuti kemauan si konyil ini. Tapi pada akhirnya saya rileks dengan membiarkannya bereksplorasi walau tetap dengan pengawasan ketat alias siaga siap tangkap kalau-kalau si konyil terjatuh dari pegangan dan pijakan tangan-kakinya yang mungil itu.

Usia dua tahun, si konyil ini nyatanya benar-benar antusias menaiki sepeda kecilnya. Di atas roda tiga mini ala sinchan yang saya beli dari toko sepeda seharga Rp 160 ribuan, dia berani berdiri bak freestyle rider. Padahal mengayuh saja belum kuat hahah.


Tapi asyik juga...paling tidak si konyil gemar bermain di luar dan meninggalkan Uttaran atau hape dan semacamnya. Memang apa sih khawatirnya anak suka nonton layar sinetron atau gadget? tauk aaah males bahas...#ha

Di sini saya cuma pengen cerita betapa have fun nya bermain dengan si konyil secara aktif atau di luar ruang. Si konyil dengan sepeda kecilnya bisa mengeksplorasi lingkungan sekitar, kalau tidak bersepeda dia suka lari-lari kejar bola, sesekali main api oke lah asal pengawasan harus ketat plus mulai dikasih pemahaman tentang bahayanya.

Tanpa harus berekspektasi tinggi, biarkan anak berkreasi, ingatkan dengan penuh cinta, dan beri penghargaan untuk keberhasilan si konyil walau jauh dari sempurna karena memang baru itu tahap pertumbuhannya. Dan yang terpenting, saya harus rileks walau si konyil menjengkelkan....haa kesabaran dan mengelola emosi itu bakal ditirunya sembari bertumbuh, gaess...

Khawatir kalau-kalau jatuh atau celaka boleh lah. Tapi jangan sesekali panic attack lantas teriak-teriak histeris ketika si anak jatuh dari sepeda atau pas manjat kursi. Pastinya, sikap orang tua yang begitu bakal mengurangi keasyikanmu waktu jalan-jalan bareng si konyil.

Nah, pengalaman ini juga menurut saya mujarab untuk menjaga kedekatan si konyil dengan orang tua. Di sisi lain, bermain bareng secara aktif membuatnya mengenal lingkungan, syukur-syukur bisa sambil interaksi dengan tetangga atau anak-anak lain di luar rumah.

Oke lur..., ini bukan tips Parenting yang paling joss....banyak tuh di luar sana tips Ayah Bunda bagi si kecil Balita dari ahlinya. Sekadar berbagi pengalaman loh; boleh lah kalau mau dicoba di waktu liburan keluarga, broo.. Slamat bersenang-senang bareng "si konyil"!

Comments

Popular Posts