Skip to main content

Pesepeda Satu Tangan Kena Denda - Diskriminasi Peraturan

Seorang pria bertangan satu mendapat denda dari Kepolisian di Jerman karena sepedanya hanya dilengkapi dengan satu rem, bukan dua rem seperti ditetapkan dalam peraturan. Perlakuan kepolisian tersebut sempat membuat pria yang bernama Bogdan Ionescu ini frustrasi karena merasa diperlakukan diskriminatif.

Dalam kondisi bertangan satu, dia tidak mungkin dapat menggunakan dua rem sebagaimana ada dalam peraturan. Pengalamannya itu kemudian dia laporkan ke kantor polisi setempat. Kepolisian Jerman kemudian meminta maaf kepadanya.

Kejadian yang menimpa Bogdan Ionescu, karyawan teater di Jerman, ini barangkali patut menjadi bahan pembelajaran bagi siapapun, pemerintah maupun pejabat berwenang, berkaitan dengan penerapan peraturan.

Peraturan memang semestinya ditaati. Namun jika penerapannya tak lagi relevan dengan siapa dan dalam kondisi bagaimana objek atau manusia yang diaturnya, tentu akan menimbulkan masalah.

Bogdan mengalaminya tiga bulan lalu. Karyawan teater di Jerman ini dikenai denda 25 euro atau sekitar Rp 407.000 ketika polisi mendapati sepedanya hanya dilengkapi dengan satu rem. Karyawan teater di Jerman ini melaporkan kejadian yang dialaminya ke kantor polisi setempat.

Namun polisi di kota Cologne kemudian mengembalikan uang itu kepada Ionescu dengan mengatakan mereka telah melampaui kewenangan mereka. Polisi juga telah meminta maaf kepada Ionescu.

Kepada sebuah surat kabar, Bogdan Ionescu mengaku sangat frustasi selama berminggu-minggu dengan apa yang terjadi.

Ia merasa frustasi karena mengalami diskriminasi karena hanya bertangan satu, tetapi menurutnya, masalah tersebut kini telah diselesaikan dengan baik. "Ini berita baik, saya sangat senang," kata Ionescu kepada surat kabar Koelner Stadt-Anzeiger, seperti dilaporkan kantor berita AFP.

Resource Credit

Comments

Popular Posts